Temanggung, Jawa Tengah – Pada tanggal 19 Januari 2025, Fatayat dan Muslimat Ranting Bagusan menggelar acara Selapanan yang rutin dilaksanakan setiap 35 hari sekali. Acara ini bertempat di RT 05 Desa Bagusan dan dihadiri oleh anggota Fatayat NU serta masyarakat sekitar.

Kegiatan Selapanan ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi antaranggota serta meningkatkan pemahaman keislaman dan kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam acara tersebut, para peserta mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, seperti pembacaan tahlil, kajian keislaman, tausiah, serta praktik pemulasaraan jenazah yang disampaikan oleh Gus Ahmad Minanurrohman.

Selain itu, acara ini juga menjadi ajang diskusi mengenai berbagai isu sosial, terutama dalam bidang ekonomi dan pendidikan. Dengan adanya forum ini, diharapkan Fatayat dan Muslimat Ranting Bagusan dapat terus berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih religius dan berdaya.

Selapanan ini tidak hanya menjadi momen untuk memperkuat spiritualitas, tetapi juga mempererat hubungan antarwarga. Kebersamaan yang terjalin dalam acara ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan sosial dan keagamaan masyarakat.

Dalam kesempatan ini, beberapa tokoh agama dan masyarakat turut memberikan pandangan serta pengalaman mereka dalam mengelola organisasi dan kegiatan keagamaan. Hal ini menjadi sarana pembelajaran bagi para peserta, terutama generasi muda yang ingin berperan aktif dalam kegiatan keislaman.

Acara Selapanan Fatayat NU juga memberikan ruang bagi diskusi tentang berbagai tantangan yang dihadapi perempuan di lingkungan desa. Dengan adanya wadah ini, diharapkan muncul ide-ide inovatif yang dapat meningkatkan peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan.

Dengan adanya acara Selapanan ini, diharapkan semangat keagamaan dan kebersamaan di Desa Bagusan semakin kuat, serta memberikan manfaat yang luas bagi masyarakat setempat. Fatayat dan Muslimat Ranting Bagusan berkomitmen untuk terus menjalankan kegiatan positif yang dapat memperkuat persatuan dan nilai-nilai keislaman di lingkungan mereka.